Puisi

Thursday, 24 January 2019

Amzar Al-Bahzi


Amzar Al-Bahzi . . .
Itu namamu wahai ananda kami
Nama yang dipilih oleh Abi dan Ummi
Nama yang direstui oleh Guru kami

Amzar Al-Bahzi . . .
23 Ramadhan 1439 H dirimu lahir kebumi
Melalui rahim seorang Ummi yang bernama Hayatun Wardani
Jum'at siang itu tangisanmu terdengar wahai putra kami

Amzar Al-Bahzi . . .
Malam 27 Ramadhan nama itu diresmi
Semoga kemuliaan datang menghampiri
Dunia dan Akhirat dirimu mampu membela Abi dan Ummi

Amzar Al-Bahzi . . .
Dayah Darul Munawarah tempat pertama dirimu pijaki
Yang Mulia Abu Usman yang menepung tawari
Semoga dengan do'a Ulama hidupmu Allah berkati

Amzar Al-Bahzi . . .
Tiada harta yang dapat kami warisi
Hanya cinta dan kasih sayang yang sepenuh hati
Itulah yang senantiasa bisa kami beri . . .

Amzar Al-Bahzi . . .
Cita-cita Abi dan Ummi telah ditimbun oleh kebodohan
Harapan kami, dirimu bisa menggali kembali
Menggapai apa yang telah menjadi cita-cita kami

Amzar Al-Bahzi . . .
Kesalehanmu impian kami
Ketaqwa'anmu harapan kami
Ke'alimanmu cita-cita kami   . . .

Amzar Al-Bahzi . . .
Hiasilah dirimu dengan budi pekerti
Berakhlaklah laksana akhlak Nabi
Lakukanlah kebaikan dengan sepenuh hati

Amzar Al-Bahzi . . .
Semoga dirimu bermanfaat untuk Agama
Berguna ntuk sesama
Menjadi Ulama seperti yang Abi dan Ummimu cita-cita



Untukmu Putraku . . .
23.01.2019 / 22:59
~~~~~~~~~~~~~~






Sunday, 2 September 2018

Untukmulah Cinta dan Kerinduan


Terlabuhkan rindu direlung hati
Untuk sebuah nama yang terpahat disanubari
Terbingkai dengan cinta kerinduan ini
Dalam balutan kasih sayang terbungkus rapi

Lama sudah rindu terpendam
Cintapun kian menggunung dihati yang dalam
Kasih sayang bak samudera yang tak terenang
Hingga tiap detik diri ini hanyut dalam kerinduan

Tak pernah wajah indahmu ku pandang
Hingga ketampananmu pun tak bisa kuhayalkan
Namun untukmulah cinta dan kerinduan ini aku persembahkan
Harap kelak diri ini engkau jemput dengan Iman dan Ketaqwaan.

Baca juga ;
anabustami.blogspot.com
bustamizi.blogspot.com





Tuesday, 5 June 2018

Razan Asyraf An-najar "Engkaukah Bidadari Surga Itu ?"


Ditengah kerumunan para demonstran
Gadis cantik itu berlari sambil mengangkat kedua tangan
Maksud hati ingin menolong saudaranya yang kesakitan
Hingga dia berlari kebarisan terdepan

Dari jauh sang Zionis telah membidik dengan senapan
Dada si Gadis cantik dihempas peluru tak terelakkan
Bukankah Zionis tau si Gadis muda tidak berbahaya
Hanya berlari untuk membantu saudaranya yang terluka

Namun mengapa sang Gadis yang jadi bidikan ?
Sasaran empuk dari tentara Israel jahannam
Apa sebenarnya yang mereka takutkan
Bukankah gadis muda tersebut hanya seorang relawan 

Kini engkau telah pergi . . .
Dengan senyum indah yang menghiasi
Seakan-akan engkau berpesan supaya kami terus berjuang
Meneruskan apa yang telah engkau perjuangkan

Cahayamu tidak pernah padam
Rompimu jadi saksi kebenaran
Jasmu yang berlumuran darah 
Jadi saksi sucinya perjuangan .   .

Engkau berjuang tanpa senjata
Namun musuh Allah sangat takut padamu wahai jelita
Keberanianmu sungguh luar biasa
Hidup dan Matimu engkau persembahkan untuk Agama

Engkau benar-benar telah membuat kami iri
Hingga hati kami bertanya siapa diri ini ?
Yang masih berkeliaran, menatap kemungkaran
Menatap saudara muslim ditindas oleh Zionis Jahannam

Engkau telah mampu menggapai derajat kemuliaan
Cita-cita setiap Insan untuk hidup mulia
Mati Syahid di jalan Tuhan . . .
Berbahagialah engkau wahai Razan

Razan Asyraf An-najar . . .
Engkaukah bidadari itu . . .
Yang duduk manis ditepi telaga biru
Sambil menepuk-nepuk air dengan raut wajah ceriamu . . .

Penulis : Bustami Zi


Saturday, 5 May 2018

Luka Hati Takkan Lama


Siang itu semua seakan kelabu
Janji - janji manismu hilang ditelan amarah
Hingga hidup yang dulu indah
Kini suram tak tentu arah . . .

Semilir angin membawa kabar yang tak diharapkan
Hingga hati harus berduka dalam masa yang panjang
Mengapa dunia ini begitu kejam
Beban yang berat harus dipikul tak ter elakkan

Sang mentari seakan padam . . .
Panasnya yang menyengat tak lagi terasakan
Kini hidup hanya dihiasi oleh lamunan
Ditemani rasa sepi yang berkepanjangan . . .

Wahai hati yang berkedudukan tinggi dijasad ini
Janganlah engkau terus bersedih dalam sepi
Karena semilir angin akan kembali
Menghapus luka lara dengan Izin Ilahi . . .

Penulis : Bustami Zi

Tuesday, 6 March 2018

Jiwa Pendosa


Mata lembab berkaca-kaca
Detak jantung tak ber irama
Tersendak menahan tangis
Yang menyesakkan dada . . .

Diri ini telah lama dalam dosa
Terhanyut dalam keindahan dunia
Yang kemewahannya hanya fatamorgana
Membuat jiwa ini tertanam dalam lembah hina

Siapakah diri ini sebenarnya . . . ?
Hinakah mulanya . . . ?
Muliakah akhirnya . . . ?
Tanya jiwa yang mulai bangkit dari dosa

Kini aku bersujud dihadapan yang Maha Kuasa
Mengharap kasih sayang dan rahmat-Nya
Aku harap pintu taubat-Mu terbuka untuk hamba pendosa
Namun pantaskah aku melakukannya ?

Aku malu padamu Ya Rabbi . . .
Jiwa yang Engkau beri telah ku tanam dalam dosa
Namun dalam gelap ini, aku beranikan diri untuk menghadap-Mu
Mengakui semua dosa-dosaku

Ya Rabbi . . .
Aku menyesal telah melakukan semua itu
Aku berjanji tak akan mengulanginya lagi
Aku mohon terimalah taubatku, Wahai Tuhanku . . . .


Kunjungi juga blog kami :
anabustami.blogspot.com
bustamizi.blogspot.com
newstribunakurat.blogspot.com

Monday, 29 January 2018

Tempat Terindah


Tak lena mata ini kami pejam
Bayanganmu selalu bermain di ingatan
Dirimu bukan wanita yang rupawan
Dirimu tempat dimana kami dibesarkan

Keberkatanmu membawa kami kepintu kesuksesan
Ridhamu mengantarkan kami keridha Tuhan
Engkaulah pondok tempat kami belajar
Lenteramu menerangkan kalbu kami dalam kegelapan


Dalam belaianmu kami belajar untuk mengenal Tuhan
Ilmu yang dicurahkan selalu bermanfaat untuk diamalkan
Kami adalah jiwa yang gersang
Siraman ilmu darimu telah menghidupkan kembali kilauan

Bagaimana kami bisa mengungkapkan
Suka-duka kala bersamamu wahai Guru tersayang
Sungguh tiada kata-kata yang bisa diucapkan
Selain dari ridhamu yang selalu kami harapkan



Kami melangkah bukan untuk melupakan
Kami pergi bukan untuk tidak kembali
Dihati ini selalu ada bayangamu tempat terindah
Bahkan kalau kami mati, kami ingin ditempat itu dalam pangkuan sang Guru . . .

Lenteramu Menerangkan Kalbu Kami

Friday, 19 January 2018

Surat Cinta

๐Ÿ’š Surat Cinta
TENTANG SHOLAT

-----------------------------------------

๐ŸŒพBila shalat itu hanya sebagai penggugur kewajiban,
maka kau akan terburu-buru mengerjakannya.

๐ŸŒพBila shalat hanya sebagai sebuah kewajiban,
maka kau tak akan menikmati hadirnya Allah saat kau mengerjakannya.

๐ŸŒฟ shalat itu pertemuan yang kau nanti dengan Tuhanmu.

๐ŸŒฟ shalat itu sebagai cara terbaik kau bercerita dengan Allah SWT.

๐ŸŒฟ shalat itu sebagai kondisi terbaik untuk kau berkeluh kesah dengan Allah SWT.

๐ŸŒฟ shalat itu sebagai seriusnya kamu dalam bermimpi.

๐Ÿ‚ ketika "adzan berkumandang,"
tangan Allah melambai kepadamu untuk mengajak kau lebih dekat denganNya

๐Ÿ‚ ketika kau "takbir,"
Allah melihatmu,
Allah tersenyum untukmu dan Allah bangga terhadapmu.

๐Ÿ‚ ketika "rukuk,"
Allah menopang badanmu hingga kau tak terjatuh,
hingga kau merasakan damai dalam sentuhan-Nya.

๐Ÿ‚ ketika "sujud,"
Allah mengelus kepalamu.
Lalu Dia berbisik lembut di kedua telingamu: Aku mencintaimu wahai hambaKu."

๐Ÿ‚ ketika kau "duduk di antara dua sujud,"
Allah berdiri gagah di depanmu,
lalu mengatakan: "Aku tak akan diam apabila ada yang mengusikmu."

๐Ÿ‚ ketika kau memberi "salam,"
Allah menjawabnya,
lalu kau seperti manusia berhati bersih setelah itu.

Subhanallah sungguh nikmat shalat yang kita lakukan. Tidak akan sia-sia yang menyebarkannya, tidak akan rugi orang yang membacanya.

Beruntunglah orang-orang yang mengamalkannya.

Barakallahu fiikum, Wassalamualaikum

"...Maafkanlah aku ya Allah, yg tak pernah memperhatikan kesempurnaan sholatku..."Surat Cinta Tentang Sholat

Thursday, 18 January 2018

Mendekapmu Dalam Rindu

Jarak telah membentang
Menjadikan dia sebagai penghalang
Namun dalam do'a selalu aku sebutkan
Namamu wahai pemilik kerinduan

Andai suara hati dapat terdengarkan
Sudah pasti tangisan terpecah memenuhi Alam
Membendung rindu harus bertahan dalam kepahitan
Karena sekejap saja jauh darimu bagai terbelenggu yang berkepanjangan

Duhai jiwa yang selalu aku rindui
Tak terdengarkah suara kerinduan ini
Ataukah hatimu telah merindui yang lain hati
Hingga rinduku terbengkalai tak kau hargai . . .

#Bustami_ZiSuara Hati

Wednesday, 17 January 2018

Perjumpaan Untuk Terakhir Kalinya . . .

*PERJUMPAAN UNTUK TERAKHIR KALINYA* ... (Ketika jantungmu berhenti, tidak perlu dicemaskan)

Saat sekarat, tidak perlu dicemaskan_

Jangan perdulikan jasadmu yang akan hancur!! ... Kaum muslimin... akan melaksanakan kewajiban mereka:
1. Melucuti pakaianmu.
2. Memandikanmu.
3. Mengafanimu.
4. Menggalikan lubang lahatmu.
5. Mengeluarkanmu dari rumahmu.
6. Memanggulmu di atas pundak² mereka.
7. Mengantarkanmu ke tempat tinggalmu yang baru (kuburan).
8. Orang-orang akan berdatangan merawat dan mengurus jenazahmu, bahkan banyak yang meninggalkan pekerjaannya demi untuk penguburanmu.
9. Perabotan2mu akan segera diurus dan berpindah tangan:
- kunci-kunci kendaraan dan rumah
- tas
- buku-buku
- handphone
- sepatu
- pakaian

Apabila keluargamu baik, mereka menyedekahkannya agar bermanfaat untukmu.

Yakinlah!!!* bahwa:
~Dunia tidak sedih karena kematianmu !
~Alam semesta tidak berduka atas kepergianmu !
~Segala sesuatu akan berjalan seperti biasa dan tidak berubah dengan perpisahanmu!!
~Perekonomian akan terus berputar!
~Pekerjaanmu, akan digantikan orang lain!
Hartamu akan pindah tangan secara halal kepada ahli waris!
Sementara *Anda yang akan dihisab* atas segala sesuatu hingga perkara yang sederhana dan kecil!!

Yang pertama lepas darimu adalah namamu..
Saat Anda meninggal dunia: Orang2 bertanya : _*Dimana mayatnya ?*_ Mereka tidak memanggilmu dengan namamu!! Namamu tinggal kenangan belaka.

Ketika mereka akan menshalati, mereka bilang : _*Bawa sini jenazahnya!!!*_ Mereka tidak menyebutkan namamu. *Betapa cepat namamu hilang berlalu....*

Ketika mereka akan menguburkanmu, mereka berkata: *Dekatkan mayitnya!!* tanpa menyebutkan namamu..

Karena itu... 
Jangan tertipu oleh kehormatan dan kelebihan kelompokmu...!!_
Jangan terperdaya oleh kedudukan dan nasab keturunanmu...!!

*Alangkah sepelenya dunia ini... dan betapa besar apa yang akan kita hadapi...*

_Kesedihan orang atas kepergianmu ada tiga macam:
1. Orang yang mengenalmu sepintas akan mengatakan: _*Kasihan... !!*_

2. Teman dan sahabatmu akan bersedih beberapa saat atau beberapa hari, kemudian mereka kembali pada rutinitas dan canda tawa mereka..

3. Kesedihan mendalam di rumah... Keluargamu akan bersedih sepekan... satu-dua bulan atau hingga satu tahun... Kemudian mereka akan meletakkanmu dalam album kenangan...

Demikianlah...
Kisahmu di antara manusia telah terakhir...

Anda hanya tinggal *ALBUM KENANGAN*

Kisahmu yang sebenarnya baru dimulai... bersama sesuatu yang nyata, yaitu: *Alam akherat*

Telah lepas darimu:
1. Kecantikan/ketampanan
2. Harta
3. Kesehatan
4. Anak
5. Rumah. 
6. Istri/suami

*Kehidupanmu yang sesungguhnya baru dimulai*

Pertanyaannya sekarang adalah :

*Apa yang telah Anda siapkan untuk kubur dan akheratmu ????? Ini adalah KENYATAAN yang perlu direnungkan!!*

*Check ibadahmu... yang wajib dan yang sunnah*
*Check Amal sholeh dan Sedekah*
*Check perilaku dan tingkah polah*

*Semoga Kita semua selamat!*

Jika Anda membantu mengingatkan orang lain dengan menyebar posting ini... _InsyAllah..._ Anda akan dapati buah dari peringatan Anda itu dalam timbangan amal kebaikan pada hari Kiamat.

Allah berfirman :
๐Ÿ‘ˆ (ูˆุฐูƒّุฑ ูุฅู† ุงู„ุฐูƒุฑู‰ ุชู†ูุนُ ุงู„ู…ุคู…ู†ูŠู†) ๐Ÿ‘‰ 
"Dan berilah peringatan! karena peringatan itu bermanfaat bagi orang2 beriman"

Kenapa mayit memilih: *"Sedekah"* jika kembali ke dunia? Sebagaimana firman Allah:

๐Ÿ‘ˆ ุฑุจ ู„ูˆู„ุง ุฃุฎุฑุชู†ูŠ ุฅู„ู‰ ุฃุฌู„ ู‚ุฑูŠุจ: ‼ูุฃุตุฏู‚‼
_"Ya Tuhan! jika Engkau tunda ajalku sebentar saja, niscaya aku akan bersedekah"_

Mereka tidak mengatakan:
๐Ÿ‘‰Niscaya Aku akan umroh
๐Ÿ‘‰Niscaya Aku akan shalat
๐Ÿ‘‰Niscaya Aku akan puasa

Para ulama menjelaskan : "Mayit hanya mengatakan sedekah, karena dia melihat dampak sedekah yang sangat besar setelah kematian"

Maka *perbanyaklah sedekah*
utk saat ini dapat bersedekah dengan mengirim/menyebarkan postingan ini pada teman/saudara *dengan niat karena Allah, maka jika ada diantara mereka yg mengamalkan postingan ini ganjaran'a dengan seizin Allah juga akan anda terima.* *SHADAQOH*termudah dan sangat bermanfaat utk orang banyak bahkan anak cucu kita bisa merasakannya

Mengapa Begitu Cepat Engkau Pergi . . .

        Dalam gelap malam seorang pemuda berwajah tampan duduk termenung sendirian, terkadang dia membolak-balikkan kain surban yang dipegang ditangan, terlihat juga sang pemuda sesekali menyapu air matanya yang jatuh membasahi pipi.
Tiada hati yang tidak teriris bila mengenang apa yang terjadi pada pemuda ini dua tahun silam, namun apa nak dikata sudah begitu takdir dari Tuhan, walaupun dalam derita yang selalu menyisakan duka namun sipemuda tersebut tidak pernah melupakan Tuhan yang telah menciptakannya.

     Kejadian pilu itu terjadi ketika pemuda tersebut pulang kedesanya setelah menyelesaikan pendidikan disalah satu Pesantren ternama diluar kota sana, niat hati ingin pulang kedesa untuk berbakti pada kedua orang tuanya, sambil mengamalkan ilmu yang selama ini telah didapati dari guru-gurunya, dia pun mulai merekrut para remaja dan anak-anak kecil didesanya untuk diajak belajar mengaji kerumahnya, karena disekitar desa tempat pemuda tersebut tinggal belum ada balai-balai pengajian tempat anak-anak belajar mengaji, kalaupun ada satu dua dikampung orang yang lumayan jauh untuk anak-anak pergi mengaji siang dan malam.

          Kelihatannya pemuda tersebut sangat menikmati pekerjaannya, beliau sangat ikhlas dalam mengajari remaja dan anak-anak kecil didesanya untuk belajar mengaji.
Seiring waktu berjalan usia pun semakin bertambah, kekhawatiran orang tuapun semakin meningkat untuk segera menikahkan anak semata wayangnya tersebut, hingga suatu malam disaat sang pemuda sedang makan malam bersama dengan Ayah dan Ibunda tercintanya, sang Ayah pun bertanya tentang pernikahannya, namun karena Ayah yang mengerti akan kehidupan muda-mudi, beliaupun bertanya pada anandanya "apakah ada sosok perempuan yang telah memikat hatimu wahai anakku ?
Tidak ada Ayah, kenapa Ayah bertanya begitu ? jawab pemuda dengan penuh santun.
Ayah bertanya demikian karena siapa tau sudah ada hati yang kamu kasih harapan semasa diPasantren dulu, dan kalau memang ada besok pagi Ayah mau kita pergi untuk menemui orang tuanya !
Ayah, apakah tidak terlalau buru-buru ? tanya sipemuda sambil tertunduk malu.
Tidak ada yang terburu-buru wahai anakku hanya saja sekarang waktunya yang sudah menuntut akan hal itu !
Baiklah Ayah, besok kita pergi kerumah santriwati yang pernah aku kenal diPesantren dulu, sebuah jawaban tanda setuju dari pemuda yang penuh bakti kepada orang tuanya !

          Dua keluarga telah bertemu, hari pernikahanpun telah ditentukan, tibalah kini saatnya sepasang sejoli yang kental dengan Ilmu Agamanya karena kedua-duanya lulusan dari Pesantren ternama, duduk bersanding dipelaminan bak Ratu dengan Raja, membina cinta dalam ikatan yang halal, cinta tersemai setelah ijab qabul dilafazkan didepan para saksi yang sangat akurat dan diRidhai Tuhan.
Dan Alhamdulillah setelah pernikahan berumur setahun merekapun dikarunia seorang anak laki-laki yang ketempanan melebihi ayahnya, anak itupun mereka beri nama Zakiul Afkar, kesenangan serta kebahagiaan selalu terpancarkan diwajah mereka berdua atas kelahiran anak pertamanya.

          Namun takdir berkata lain, kebahagiaan berganti dengan duka yang berkepanjangan karena sang Zaujati harus pergi menghadap ilahi dengan membawa ikut serta anak  dalam kepergiannya, pagi jum'at itu keluarga kecil tersebut pergi berziarah ketempat gurunya yang jauh dikota sana, mereka pergi bertiga dengan mengendarai sepeda motor, setengah perjalan dari arah berlawanan tiba-tiba terlihat mobil pribadi yang melaju kencang dan menghantam trotoar jalan yang akhirnya hilang kendali dan ikut menghantam sepeda motor mereka bertiga, sang anak terbujur kaku terpelanting kepinggir jalan, sang istripun berlumur darah dibawah ban mobil mewah tersebut, sang ayah yang jatuh bersamaan dengan sepeda motornya mencoba untuk bangkit dengan harapan mampu menyelamatkan anak dan istri tercintanya, namun sang ayah tak kuasa untuk berdiri hingga jatuh dan pingsan kembali.

          Jarum jam telah menunjukkan pada angka 21.45 namun mereka bertiga belum juga siuman masih terbujur kaku di ruang ICU, keluarga yang menunggu hanya bisa menangis tersedu-sedu, para santripun mulai berdatangan untuk menjenguk gurunya tersayang, namun mereka tidak bisa berbuat banyak selain dari pada memanjatkan do'a kepada Ilahi agar segera diberikan kesembuhan kepada keluarga gurunya yang sedang ditimpa cobaan.
Ditengah tangisan yang tersedu-sedu tiba-tiba terdengar suara sang guru memanggil istri dan anaknya, hingga semua terkejut bahagia karena yang dinanti telah bangun dari komanya, tapi tak lama kemudian dokter datang membawa berita kalau anak dan istrinya telah pergi menghadap yang kuasa, tangisan pun kembali pecah sang guru pun harus dipapah karena tak sanggup menerima berita yang sungguh sangat-sangat menyanyat hatinya.

        Sang guru harus pergi dengan kursi roda kepemakaman anak dan istrinya, matanya lembam karena tak pernah bisa membendung tangisan dari lubuk hati yang dalam, hingga beliau pun harus tabah dan ikhlas melepas semua kebahagiaan yang baru saja beliau dapatkan.

          Salam Ukhwah fillah, dilain kesempatan kita lanjut kembali.
Semoga bermanfaat untuk sesama walaupun cerita ini hanya fiktif belaka, namun yang perlu kita ingat adalah kematian itu pasti akan datang menjemput kita dengan cara tiba-tiba, oleh karena itu selalulah bertaubat kepada Allah dengan taubatan nasuha, tinggalkanlah semua kemaksiatan yang bisa membuat Allah memurkai hidupmu. Selalu ingatlah tentang kematian . . .

Wassalam, silahkan diShare untuk berbagi-bagi nasehat dan kebaikan. . .


Jangan lupa kunjugi Blog kami "puisi bustami zi"Mengapa Begitu Cepat Engkau Pergi