Puisi

Tuesday, 5 June 2018

Razan Asyraf An-najar "Engkaukah Bidadari Surga Itu ?"


Ditengah kerumunan para demonstran
Gadis cantik itu berlari sambil mengangkat kedua tangan
Maksud hati ingin menolong saudaranya yang kesakitan
Hingga dia berlari kebarisan terdepan

Dari jauh sang Zionis telah membidik dengan senapan
Dada si Gadis cantik dihempas peluru tak terelakkan
Bukankah Zionis tau si Gadis muda tidak berbahaya
Hanya berlari untuk membantu saudaranya yang terluka

Namun mengapa sang Gadis yang jadi bidikan ?
Sasaran empuk dari tentara Israel jahannam
Apa sebenarnya yang mereka takutkan
Bukankah gadis muda tersebut hanya seorang relawan 

Kini engkau telah pergi . . .
Dengan senyum indah yang menghiasi
Seakan-akan engkau berpesan supaya kami terus berjuang
Meneruskan apa yang telah engkau perjuangkan

Cahayamu tidak pernah padam
Rompimu jadi saksi kebenaran
Jasmu yang berlumuran darah 
Jadi saksi sucinya perjuangan .   .

Engkau berjuang tanpa senjata
Namun musuh Allah sangat takut padamu wahai jelita
Keberanianmu sungguh luar biasa
Hidup dan Matimu engkau persembahkan untuk Agama

Engkau benar-benar telah membuat kami iri
Hingga hati kami bertanya siapa diri ini ?
Yang masih berkeliaran, menatap kemungkaran
Menatap saudara muslim ditindas oleh Zionis Jahannam

Engkau telah mampu menggapai derajat kemuliaan
Cita-cita setiap Insan untuk hidup mulia
Mati Syahid di jalan Tuhan . . .
Berbahagialah engkau wahai Razan

Razan Asyraf An-najar . . .
Engkaukah bidadari itu . . .
Yang duduk manis ditepi telaga biru
Sambil menepuk-nepuk air dengan raut wajah ceriamu . . .

Penulis : Bustami Zi


No comments:

Post a Comment