Puisi

Wednesday, 8 January 2020

Lirik Lagu Aceh Na Sidroe Tengku (Hareum Maulid)


Na Sidroe Tengku Jak Beut U Mekkah
Geu Ek Khuteubah Seulaweut Hana Geubaca . . . 2x
Lon Keuneuk Ikot, Lon Takot Salah
Lon Keuneuk Teugah Gobnyan Ulama . . . 2x

Di Tgk Le Ganje - Ganje
Bak Ureung Mate Teuliqin Hana Geubaca . . . 2x
ie Han Geu Jep, Bu Han Geu Pajoh
Manok Seuleusoh Laju Geuraba . . . 2x

Khanduri Maulid Di Gobnyan Geu Peugah Han Jeut
Meu-cikoet Nyan Beut Di Nabi Hantom Neu Keurija . . . 2x
Nyoe Ta Khanduri Nyan Ka Mubazir
Geutanyoe Fakir Peu Beoh2 Harta . . . 2x

Di Tgk Jameun Le 'Alem Sufi
Hukom Geurawi, Geurawi Lagi Geufatwa . . . 2x
Di Tgk Jinoe Le Malem Buku
Hukom Geutabu Kiban Yang Hawa . . . 2x

Ileumei Alat Hai Sahbat Cukop Peureulei
Maksud Meuteuntei, Meuteuntei Hadist Ngon Ayat . . . 2x
Bek Le Geutanyoe Boh Makna Ayat
Kiban Yang Mangat Arti Bahasa . . . 2x

Bacut Lon Saran Keu Ayah Seureuta Ummi
Bek Neukalon Hie, Janggot Seureuban Meuputa . . . 2x
Nyee Bak Seureuban Abu Kalon Hie
Awak Banggali Bandum Ulama . . . 2x


Cipta : Guree Dayah / Aneuk Dayah.

Friday, 16 August 2019

Lirik Lagu Aceh Paleh - Paleh Uleu Beunteung


Paleh - Paleh Uleu Beunteung

Paleh-paleh uleu beunteung
Ban meukaleung han dilangga
Paleh-paleh akai ureung
Han di jeut kheun keu Ulama

Adak pih na yang beuho kheun
Di jeut kaleung dum Ulama
Kadang nyan kon bijeh ureung
Bak ie leubeung asai mula . . . . . 2x

Reff :
Deungo hai bang lon peuingat
Peuleuheun that ngon Ulama
Keu Ulama neu jeut upat
Bak alamat keu neuk ceulaka

Keu haba nyoe jeut han neumat
Saboh saat neu preh teuma
Watei tuboh ka seukarat
Han seulamat Iman lam dada

Akhe masa toe kiamat
Le ummat peu jioh Ulama
Lam Hadist Nabi peu-ingat
3 alamat Tuhan bi bala

Yang keu phon Nabi peuingat
Gadoh beureukat bak usaha
Tamita na rata tempat
Tan beureukat oh watei kana

Yang keu-2 neu peuingat
Yang zalem that neujok Umara
Keu rakyat hana di ingat
Juwah that miseu ban singa

Yang keu-3 bala rayek that
Oh seukarat Tuhan peunyata
Lidah han roh meu Syahadat
Dak bacut that Iman tan taba . . .

Cipta : Tgk. Fakhruddin Al-Yusufie
anabustami.blogspot.com
bustamizi.blogspot.com



Thursday, 24 January 2019

Amzar Al-Bahzi


Amzar Al-Bahzi . . .
Itu namamu wahai ananda kami
Nama yang dipilih oleh Abi dan Ummi
Nama yang direstui oleh Guru kami

Amzar Al-Bahzi . . .
23 Ramadhan 1439 H dirimu lahir kebumi
Melalui rahim seorang Ummi yang bernama Hayatun Wardani
Jum'at siang itu tangisanmu terdengar wahai putra kami

Amzar Al-Bahzi . . .
Malam 27 Ramadhan nama itu diresmi
Semoga kemuliaan datang menghampiri
Dunia dan Akhirat dirimu mampu membela Abi dan Ummi

Amzar Al-Bahzi . . .
Dayah Darul Munawarah tempat pertama dirimu pijaki
Yang Mulia Abu Usman yang menepung tawari
Semoga dengan do'a Ulama hidupmu Allah berkati

Amzar Al-Bahzi . . .
Tiada harta yang dapat kami warisi
Hanya cinta dan kasih sayang yang sepenuh hati
Itulah yang senantiasa bisa kami beri . . .

Amzar Al-Bahzi . . .
Cita-cita Abi dan Ummi telah ditimbun oleh kebodohan
Harapan kami, dirimu bisa menggali kembali
Menggapai apa yang telah menjadi cita-cita kami

Amzar Al-Bahzi . . .
Kesalehanmu impian kami
Ketaqwa'anmu harapan kami
Ke'alimanmu cita-cita kami   . . .

Amzar Al-Bahzi . . .
Hiasilah dirimu dengan budi pekerti
Berakhlaklah laksana akhlak Nabi
Lakukanlah kebaikan dengan sepenuh hati

Amzar Al-Bahzi . . .
Semoga dirimu bermanfaat untuk Agama
Berguna ntuk sesama
Menjadi Ulama seperti yang Abi dan Ummimu cita-cita



Untukmu Putraku . . .
23.01.2019 / 22:59
~~~~~~~~~~~~~~






Sunday, 2 September 2018

Untukmulah Cinta dan Kerinduan


Terlabuhkan rindu direlung hati
Untuk sebuah nama yang terpahat disanubari
Terbingkai dengan cinta kerinduan ini
Dalam balutan kasih sayang terbungkus rapi

Lama sudah rindu terpendam
Cintapun kian menggunung dihati yang dalam
Kasih sayang bak samudera yang tak terenang
Hingga tiap detik diri ini hanyut dalam kerinduan

Tak pernah wajah indahmu ku pandang
Hingga ketampananmu pun tak bisa kuhayalkan
Namun untukmulah cinta dan kerinduan ini aku persembahkan
Harap kelak diri ini engkau jemput dengan Iman dan Ketaqwaan.

Baca juga ;
anabustami.blogspot.com
bustamizi.blogspot.com





Tuesday, 5 June 2018

Razan Asyraf An-najar "Engkaukah Bidadari Surga Itu ?"


Ditengah kerumunan para demonstran
Gadis cantik itu berlari sambil mengangkat kedua tangan
Maksud hati ingin menolong saudaranya yang kesakitan
Hingga dia berlari kebarisan terdepan

Dari jauh sang Zionis telah membidik dengan senapan
Dada si Gadis cantik dihempas peluru tak terelakkan
Bukankah Zionis tau si Gadis muda tidak berbahaya
Hanya berlari untuk membantu saudaranya yang terluka

Namun mengapa sang Gadis yang jadi bidikan ?
Sasaran empuk dari tentara Israel jahannam
Apa sebenarnya yang mereka takutkan
Bukankah gadis muda tersebut hanya seorang relawan 

Kini engkau telah pergi . . .
Dengan senyum indah yang menghiasi
Seakan-akan engkau berpesan supaya kami terus berjuang
Meneruskan apa yang telah engkau perjuangkan

Cahayamu tidak pernah padam
Rompimu jadi saksi kebenaran
Jasmu yang berlumuran darah 
Jadi saksi sucinya perjuangan .   .

Engkau berjuang tanpa senjata
Namun musuh Allah sangat takut padamu wahai jelita
Keberanianmu sungguh luar biasa
Hidup dan Matimu engkau persembahkan untuk Agama

Engkau benar-benar telah membuat kami iri
Hingga hati kami bertanya siapa diri ini ?
Yang masih berkeliaran, menatap kemungkaran
Menatap saudara muslim ditindas oleh Zionis Jahannam

Engkau telah mampu menggapai derajat kemuliaan
Cita-cita setiap Insan untuk hidup mulia
Mati Syahid di jalan Tuhan . . .
Berbahagialah engkau wahai Razan

Razan Asyraf An-najar . . .
Engkaukah bidadari itu . . .
Yang duduk manis ditepi telaga biru
Sambil menepuk-nepuk air dengan raut wajah ceriamu . . .

Penulis : Bustami Zi


Saturday, 5 May 2018

Luka Hati Takkan Lama


Siang itu semua seakan kelabu
Janji - janji manismu hilang ditelan amarah
Hingga hidup yang dulu indah
Kini suram tak tentu arah . . .

Semilir angin membawa kabar yang tak diharapkan
Hingga hati harus berduka dalam masa yang panjang
Mengapa dunia ini begitu kejam
Beban yang berat harus dipikul tak ter elakkan

Sang mentari seakan padam . . .
Panasnya yang menyengat tak lagi terasakan
Kini hidup hanya dihiasi oleh lamunan
Ditemani rasa sepi yang berkepanjangan . . .

Wahai hati yang berkedudukan tinggi dijasad ini
Janganlah engkau terus bersedih dalam sepi
Karena semilir angin akan kembali
Menghapus luka lara dengan Izin Ilahi . . .

Penulis : Bustami Zi

Tuesday, 6 March 2018

Jiwa Pendosa


Mata lembab berkaca-kaca
Detak jantung tak ber irama
Tersendak menahan tangis
Yang menyesakkan dada . . .

Diri ini telah lama dalam dosa
Terhanyut dalam keindahan dunia
Yang kemewahannya hanya fatamorgana
Membuat jiwa ini tertanam dalam lembah hina

Siapakah diri ini sebenarnya . . . ?
Hinakah mulanya . . . ?
Muliakah akhirnya . . . ?
Tanya jiwa yang mulai bangkit dari dosa

Kini aku bersujud dihadapan yang Maha Kuasa
Mengharap kasih sayang dan rahmat-Nya
Aku harap pintu taubat-Mu terbuka untuk hamba pendosa
Namun pantaskah aku melakukannya ?

Aku malu padamu Ya Rabbi . . .
Jiwa yang Engkau beri telah ku tanam dalam dosa
Namun dalam gelap ini, aku beranikan diri untuk menghadap-Mu
Mengakui semua dosa-dosaku

Ya Rabbi . . .
Aku menyesal telah melakukan semua itu
Aku berjanji tak akan mengulanginya lagi
Aku mohon terimalah taubatku, Wahai Tuhanku . . . .


Kunjungi juga blog kami :
anabustami.blogspot.com
bustamizi.blogspot.com
newstribunakurat.blogspot.com

Monday, 29 January 2018

Tempat Terindah


Tak lena mata ini kami pejam
Bayanganmu selalu bermain di ingatan
Dirimu bukan wanita yang rupawan
Dirimu tempat dimana kami dibesarkan

Keberkatanmu membawa kami kepintu kesuksesan
Ridhamu mengantarkan kami keridha Tuhan
Engkaulah pondok tempat kami belajar
Lenteramu menerangkan kalbu kami dalam kegelapan


Dalam belaianmu kami belajar untuk mengenal Tuhan
Ilmu yang dicurahkan selalu bermanfaat untuk diamalkan
Kami adalah jiwa yang gersang
Siraman ilmu darimu telah menghidupkan kembali kilauan

Bagaimana kami bisa mengungkapkan
Suka-duka kala bersamamu wahai Guru tersayang
Sungguh tiada kata-kata yang bisa diucapkan
Selain dari ridhamu yang selalu kami harapkan



Kami melangkah bukan untuk melupakan
Kami pergi bukan untuk tidak kembali
Dihati ini selalu ada bayangamu tempat terindah
Bahkan kalau kami mati, kami ingin ditempat itu dalam pangkuan sang Guru . . .

Lenteramu Menerangkan Kalbu Kami

Friday, 19 January 2018

Surat Cinta

πŸ’š Surat Cinta
TENTANG SHOLAT

-----------------------------------------

🌾Bila shalat itu hanya sebagai penggugur kewajiban,
maka kau akan terburu-buru mengerjakannya.

🌾Bila shalat hanya sebagai sebuah kewajiban,
maka kau tak akan menikmati hadirnya Allah saat kau mengerjakannya.

🌿 shalat itu pertemuan yang kau nanti dengan Tuhanmu.

🌿 shalat itu sebagai cara terbaik kau bercerita dengan Allah SWT.

🌿 shalat itu sebagai kondisi terbaik untuk kau berkeluh kesah dengan Allah SWT.

🌿 shalat itu sebagai seriusnya kamu dalam bermimpi.

πŸ‚ ketika "adzan berkumandang,"
tangan Allah melambai kepadamu untuk mengajak kau lebih dekat denganNya

πŸ‚ ketika kau "takbir,"
Allah melihatmu,
Allah tersenyum untukmu dan Allah bangga terhadapmu.

πŸ‚ ketika "rukuk,"
Allah menopang badanmu hingga kau tak terjatuh,
hingga kau merasakan damai dalam sentuhan-Nya.

πŸ‚ ketika "sujud,"
Allah mengelus kepalamu.
Lalu Dia berbisik lembut di kedua telingamu: Aku mencintaimu wahai hambaKu."

πŸ‚ ketika kau "duduk di antara dua sujud,"
Allah berdiri gagah di depanmu,
lalu mengatakan: "Aku tak akan diam apabila ada yang mengusikmu."

πŸ‚ ketika kau memberi "salam,"
Allah menjawabnya,
lalu kau seperti manusia berhati bersih setelah itu.

Subhanallah sungguh nikmat shalat yang kita lakukan. Tidak akan sia-sia yang menyebarkannya, tidak akan rugi orang yang membacanya.

Beruntunglah orang-orang yang mengamalkannya.

Barakallahu fiikum, Wassalamualaikum

"...Maafkanlah aku ya Allah, yg tak pernah memperhatikan kesempurnaan sholatku..."Surat Cinta Tentang Sholat

Thursday, 18 January 2018

Mendekapmu Dalam Rindu

Jarak telah membentang
Menjadikan dia sebagai penghalang
Namun dalam do'a selalu aku sebutkan
Namamu wahai pemilik kerinduan

Andai suara hati dapat terdengarkan
Sudah pasti tangisan terpecah memenuhi Alam
Membendung rindu harus bertahan dalam kepahitan
Karena sekejap saja jauh darimu bagai terbelenggu yang berkepanjangan

Duhai jiwa yang selalu aku rindui
Tak terdengarkah suara kerinduan ini
Ataukah hatimu telah merindui yang lain hati
Hingga rinduku terbengkalai tak kau hargai . . .

#Bustami_ZiSuara Hati